Rakyat Merdeka — Pendiri Alibaba.com, miliarder Jack Ma, dilaporkan hilang dan diduga berada di bawah pengawasan pemerintah China.
Melansir World of Buzz, sejak tidak muncul di hadapan publik selama 2 bulan, foto Jack Ma pun raib dari situs web Alibaba.
Kecurigaan tentang di mana keberadaan Jack Ma meningkat ketika dia tidak muncul sebagai anggota juri di episode terakhir program TV Show-nya, Africa’s Business Heroes. Di acara itu, Jack Ma digantikan eksekutif Alibaba lainnya.
Pihak Alibaba mengatakan kepada CNN Business pada Senin bahwa Jack Ma “harus melewatkan final karena masalah jadwal”, jawaban itu tidak memberi kabar lebih lanjut tentang keberadaan sang miliarder.
Totalnya Setara 100 Jalan Tol dan 4 Juta Mobil MPV Kabar hilangnya Jack Ma juga membuat sebuah video yang memprediksi ‘akhir riwayat’ dari miliarder itu mencuat di media sosial Twitter.
Video itu diunggah pada 11 September 2019, berisi percakapan antara Guo Wengui alias Miles Kwok, pebisnis China yang diasingkan dan Direktur Investasi Hayman Capital Management Amerika Serikat (AS) Kyle Bass.
Jack Ma diduga hilang setelah memberikan kritik terhadap pemerintah China. Kritiknya itu dia sampaikan pada Oktober lalu. Taipan teknologi itu menginginkan perubahan atau reformasi di sistem finansial China.
Sejak terakhir muncul di media sosial, lebih dari sepekan sebelum daftar pasar saham yang sangat dinanti dari afiliasi keuangan Alibaba (BABA), Ant Group, diblokir pada menit terakhir oleh regulator China.
Seperti diwartakan Kompas.com sebelumnya, Ant Group semula telah bersiap untuk mengeluarkan penawaran umum perdana (IPO) terbesar di dunia, tetapi kemudian otoritas China memerintahkan untuk merombak sebagian besar bisnisnya.
Regulator China mengkritik perusahaan Ma karena dianggap memonopoli pasar dengan menyisihkan saingannya dan merugikan hak konsumen.
Alibaba, sementara itu, telah diperiksa di China atas dugaan perilaku monopoli. Wall Street Journal melaporkan pada pekan lalu bahwa Beijing berusaha untuk mengecilkan kerajaan bisnis Ma dan berpotensi mengambil saham yang lebih besar dalam bisnis itu, mengutip pejabat China dan penasihat pemerintah yang mengetahui masalah tersebut.
Duncan Clark, penulis “Alibaba: The House that Jack Ma Built” dan pendiri firma penasihat investasi BDA China mengatakan bahwa Beijing ingin narasi tentang IPO Ant Group mendominasi percakapan publik.
Saat ini, Ma tak lagi memegang posisi eksekutif atau dewan di salah satu perusahaan yang dia dirikan. Dia telah mengundurkan diri sebagai ketua eksekutif Alibaba pada 2019.
Namun, dia masih memegang saham individu terbesar Alibaba dengan hampir 5 persen yang bernilai sekitar 25 miliar dollar AS (Rp 348 triliun).